Ada dua jenis metode
dalam menalar yaitu Induktif dan
Deduktif.
1.
Metode
Induktif
è Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam
berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan
difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode
berpikir induktif.
Penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil
contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih
umum. Penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat
dipakai dalam masalah lain yang serupa.
Penalaran induktif
membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang
diangkat, untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan
statistik. Catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski
premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah,
kesimpulannya belum tentu benar, tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang
untuk benar.
Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam
memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika ada udara
mahkluk hidup akan hidup.
2.
Metode Deduktif
è Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan
arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media
hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan
penanda status sosial.
Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
0 komentar:
Posting Komentar