Mobilnya INDONESIA
Seperti yang sudah kita ketahui,
pasar otomotif di Indonesia banyak di datangi oleh pasar luar negeri terutama
oleh Jepang, Amerika, dan semacamnya. Dengan berbagai macam elektronik yang
menjual produknya di pasar indonesia, mengakibatkan kita mempunyai budaya
konsumtif, sehingga masyarakat Indonesia malas membuat barang
otomotif/elektronik untuk negaranya sendiri. Bukannya tidak bisa, barang
elektronik/otomotif buatan Indonesia kalah bersaing dengan produk luar negeri,
masyarakat Indonesia lebih percaya dengan produk luar negeri yang memang sudah
dipercaya mutunya daripada negeri sendiri.
Tapi
sekarang, para pelajar SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan ) telah mencoba merakit
mobil yang diberi nama mobil “KIAT ESEMKA”. Ini menunjukkan salah satu keberhasilan
pendidikan siswa sekolah menengah kejuruan di negeri tercinta
Indonesia. Suatu hal yang membanggakan kita semua, sekian SMK telah
berhasil unjuk gigi melalui kemampuannya memproduksi mobil termasuk
SMK Solo dengan Kiat Esemka dan SMK Muhammadiyah 2 Borobudur dengan
(sang surya esemka), dan beberapa produk lembaga pendidikan lain. Berita
bangkitnya beberapa SMK ini relative dalam waktu yang bersamaan, masyarakat
bertanya-tanya, ada apa publisitas produk mobil esemka muncul
secara bersamaan di beberapa tempat ? Banyak dugaan yang beranggapan
bahwa jauh sebelumnya mereka sudah melakukan produksi dan
baru kali ini ada media yang mempublikasikannya. Ini berabrti aktifitas SMK
menghasilkan produk demikian tidak dijalani dalam waktu pendek. Kemampuan siswa
SMK membuat mobil masih lebih banyak berada pada bingkai untuk
pembelajaran siswa. Jerih payah yang dilakukan belum bisa dinikmati
masyarakat luas dan pemanfaatan oleh public masih harus menunggu sampai
SMK mendapat lisensi untuk bisa memproduksi mobil dalam jumlah yang
besar dan diperkenankan memasarkan ke masyarakat. Mobil tergolong produk
barang mewah dimana memerlukan lisensi dari pemerintah dan tentu
memerlukan tahapan produksi yang dapat terjaga kualitas produk dan terjaminnya
layanan pada konsumen. Dengan begitu masyarakat konsumen tidak dirugikan. Guna
mendapatkan lisensi sehingga punya hak produk dan memasarkan
secara luas dibutuhkan komitmen semua pihak terutama komitmen pemerintah maupun
legislator wakil rakyat.
Kita
semua sudah lama bermimpi negeri ini memiliki mobil nasional dan
juga motor nasional yang diproduk oleh putra putri terbaik bangsa ini, sehingga
kita mampu bersaing di pasar global. Saat inilah situasi yang tepat untuk
mewujudkannya. Di Era pasar bebas sekarang ini dan di masa selanjutnya,
jika kita tidak memiliki produk sendiri, pasti kita hanya
akan menjadi konsumen dan jika pihak lain memproduk mobil
dilakukan di Indonesia kita akan menjadi penonton bahkan akan
menjadi budak dinegeri sendiri. Semoga kerja keras para siswa SMK dapat
membuahkan hasil yang bagus, da bisa menjadi mobil nasional kara putra putri
bangsa sendiri.
Sumber :
1.
http://www.solopos.com/2012/klaten/kiat-esemka-nama-kiat-dihilangkan-sukiyat-kecewa-164664
0 komentar:
Posting Komentar